#navbar-iframe { height:0px; visibility: hidden; display: none; }

PEMUDA WEDA PERINGATI HARI BUMI SEDUNIA

23/4/17, gabungan pemuda yang menamakan diri Pemuda Peduli Lingkungan Kota Weda mengadakan kegiatan bersih lingkungan. Kegiatan yang disponsori oleh Bengkel Kreatif Kota Weda, Komunitas Tanjeiro dan VesKof Weda ini dipusatkan di halaman Masjid Raya Baiturrahman kota Weda. Setekah membersihkan halaman masjid, peserta kegiatan melakukan long march menyusuri jalan-jalan utama kota sambil memunguti sampah yang bertebaran disepanjang jalan. Koordinator kegiatan Imam Musyadat dan Ashari Salim menjelaskan bahwa aksi bersih-bersih ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 kemarin. Selain bersih-bersih kampung, mereka juga membagikan sejumlah bibit pohon di lokasi yang telah ditentukan.

PKBM WERE TERBITKAN BUKU BAHASA SAWAI

Weda, 22/04/2017, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Were Mandiri Desa were Kec.Weda yang juga Penerbit buku,sabtu malam minggu kemarin mengadakan kegiatan launching buku percakapan bahasa Sawai dan diskusi bertema bahasa menunjukkan bangsa, lestarikan bahasa daerah. Acara yang dilaksanakan secara sederhana di Adelia Kafe ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kab. Halteng dan dihadiri oleh masyarakat lintas generasi yang ada di Kota Weda. Syarif Nurdin dalam kesempatan tersebut menyatakan sangat bangga dan mengapresiasi terbitnya buku percakapan tersebut, menurut beliau, pentingnya menjaga kelestarian bahasa daerah agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hi. Soleman Mansur salah satu sesepuh Weda menjelaskan bahwa jika bukan kita yang harus melestarikan, pada siapa lagi kita berharap kegiatan semacam ini akan dilakukan, sehingga kita semua harus mendukung penuh apayang sudah dirintis oleh para pemuda kita. Penyusunan buku saku bahasa sawai ini memakan waktu kurang lebih 5 bulan karena harus mewawancarai para narasumber dan kemudian dilakukan perbaikan pra cetak; Penerbitan buku saku bahasa Sawai dimotori oleh Mursalin Samad dan Subhan Somola. Subhan menjelaskan bahwa perhatian Pemda selama ini terkesan lamban dan setengah hati dalam mendorong kebijakan kurikulum muatan lokal bahasa daerah di Halteng, sehingga dia dan kawan-kawan pemuda berani mengambil langkah kongkrit menyusun dan menerbitkan buku saku percakapan bahasa sawai ini meskipun minim dukungan anggaran. Harapan besarnya adalah buku saku ini dapat menjadi salah satu referensi bagi Masyarakat Sawai khususnya dan masyarakat umum yang ingin mempelajari bahasa Sawai. Dengan memiliki buku saku ini masyarakat telah melestarikan bahasa daerah Sawai. Di masa yang akan datang akan disusun pula buku percakapan bahasa Patani dan Bahasa Gebe untuk memperkaya referensi bahasa daerah di Halteng.